
Mengenal Indikator Stochastic Oscilator dalam Dunia Trading
Halo Trader! Jika sebelumnya kita telah mengenal indikator Relative Strength Index (RSI), kini kita akan membahas mengenai indikator turunan dari RSI, yaitu Stochastic Oscilator. Stochastic oscillator adalah sebuah indikator yang berfungsi menunjukkan sinyal jual beli melalui dua garis yang berpotongan sebagai indikator momentum melalui perbandingan suatu harga penutupan dengan rentang harga yang ada selama time frame tertentu. Caranya adalah dengan mengkalkulasi selisih harga terendah dengan harga tertinggi dalam kurun waktu tertentu.
Indikator Stochastic Oscillator ditemukan pada tahun 1950 oleh analis saham Amerika George Lane. Stochastic Oscillator dipakai guna menunjukkan posisi penutupan harga relatif terhadap rentang transaksi dalam suatu periode tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terendahnya selama selang periode yang kita inginkan.
Indikator Stochastic Oscilator termasuk kategori indikator yang mengukur momentum pergerakan harga. Terdapat dua garis pada indikator Stochastic, garis %K berlaku sebagai garis utama sehingga dijuluki signal line. Di sebelahnya terdapat garis %D alias trigger line, merupakan rata-rata dari garis %K. Kedua garis ini akan berpotongan pada titik tertentu.
Cara Menggunakan Stochastic Oscilator saat Trading Harian
Sama halnya dengan RSI, Stochastic Oscilator memiliki nilai skala dari 0-100 untuk menilai sentimen pasar pada rentang harga tertentu. Berbeda dengan RSI, Stochastic Oscilator memiliki fungsi yang lebih luas tidak hanya menunjukkan kondisi jenuh jual atau jenuh beli, tetapi juga menunjukan sinyal entry pasar dan juga divergence.
Sinyal Overbought-Oversold
Stochastic Oscilator memiliki skala nilai 0-100 dengan sinyal jenuh beli (overbought) pada rentang nilai 80 dan jenuh jual (oversold) 20. Kondisi yang jenuh beli (overbought) menandakan harga berpotensi koreksi, kondisi jenuh jual (oversold) menandakan harga berpotensi harga menguat.

Sinyal Entry-Out Market
Sinyal buy/sell pada indikator ini selain garis berada di batas atas atau bawah, selain itu juga saat garis %K dan %D saling berpotongan. Potongan garis yang menuju ke atas disebut Golden Cross, dengan interpretasi berupa sinyal beli. Sebaliknya, sinyal jual hadir ketika terjadi Death Cross, yakni persilangan yang menuju ke bawah.

Meskipun sesederhana, bukan berarti trader disarankan untuk langsung melakukan entry-out trading berdasarkan kondisi tersebut. Kecenderungan fake signal ataupun berbalik arah masih bisa terjadi tergantung bagaimana momentumnya.
Divergence
Fungsi divergence artinya memberikan gambaran perbedaan antara pergerakan harga dan indikator. Perbedaan ini menjadi dasar proyeksi apakah tren harga akan berlanjut atau berbalik. Ciri-ciri fungsi ini terlihat pada sekumpulan garis sinyal di puncak/high dan dasar/low.

Berikut Kelebihan dari Indikator Stochastic Oscilator
- Memberikan sinyal saat terjadi pelemahan harga. Indikator Stochastic Oscilator kerap memberikan tanda pelemahan harga, indikator ini bisa menjadi salah satu keputusan pengambilan keputusan trader.
- Indikator Stochastic Oscilator lebih sensitif. Indikator ini kerap memberikan sinyal-sinyal momentum kenaikan atau penurunan harga.
- Penggunaan yang lebih fleksibel. Indikator Stochastic Oscilator sangat mudah dan cocok digunakan saat harga sedang sideways ataupun uptrend.
Kelemahan Indikator Stochastic Oscilator
- Indikator Stochastic Oscilator terlalu sensitif. Indikator yang sensitif bagaikan pisau bermata dua, dapat memberikan sinyal yang benar maupun salah (fake signal). Karena tingginya sensitifitas terkadang kerap memberikan fake signal kepada trader.