
Double Top dan Double Bottom Chart Pattern
Double top dan double bottom adalah beberapa pola pembalikan arah harga yang sangat sering dijumpai pada pergerakan harga pasar. Bentuk M atau W bisa dijumpai mulai grafik dengan periode menitan sampai periode mingguan.
Double top dan double bottom adalah beberapa pola pembalikan arah harga yang sangat sering dijumpai pada pergerakan harga pasar. Bentuk M atau W bisa dijumpai mulai grafik dengan periode menitan sampai periode mingguan.
Pola ini terlihat sering muncul dan menjadi bukti positif bahwa pergerakan harga tidak benar-benar random seperti yang banyak di klaim oleh kalangan akademisi. Grafik harga mengekspresikan sentimen dari pelaku pasar dan trader dan double top dan double bottom memperlihatkan adanya percobaan kembali dari titik-titik tertentu yang bersifat sementara.
Jika pergerakan harga bergerak sangat random, kenapa mereka seringkali berhenti di titik-titik tertentu?

Double Top
Pola double top ditemukan diarea tertinggi dari sebuah tren naik dan adalah sebuah sinyal bahwa tren naik yang sedang berlangsung mulai melemah dan buyer kehilangan minat. Jika pola ini terkonfirmasi, tren dianggap akan berbalik dan harga diestimasi akan bergerak turun.
Tahapan pertama dari pola ini adalah penciptaan harga tertinggi baru selama tren naik, yang, setelah di puncak, menghadapi resistance dan adanya aksi jual ke level support. Tahapan selanjutnya dari pola ini adalah harga akan bergerak kembali menuju level resistance tertinggi sebelumnya, dimana aksi jual kembali mendorong harga kembali ke level support. Pola ini akan terkonfirmasi ketika harga bisa melewati level support yang diciptakan sebelumnya.
Patut diingat bahwa harga tidak perlu menyentuh level resistance sebelumnya tetapi mungkin begerak mendekati harga tertinggi sebelumnya.
Pola ini merupakan ilustrasi gamblang dari duel antara pembeli dan penjual. Pembeli berusaha mendorong harga tetapi menghadapi resistance, yang mencegah kelanjutan pergerakan lebih lanjut dari tren naik. Setelah hal ini berlangsung beberapa kali, pembeli mulai kehilangan kekuatan dan penjual mulai menunjukkan kekuatannya sehingga membuat harga bergerak turun.
Dan, volume akan menjadi fokus penting yang harus dilihat. Apakah terjadi kenaikan volume ketika harga berhasil menebus level support.
Double Bottom
Ini merupakan pola kebalikan dari double top yang memberikan indikasi akan adanya pembalikan arah dari penurunan harga menjadi kenaikan harga. Bentuk umum dari pola ini berbentuk huruf W.
Double bottom terbentuk ketika sebuah tren turun membentuk harga terendah baru dalam pergerakannya. Pergerakan turun ini akan menemukan support, yang mencegah harga untuk turun lebih lanjut. Setelah menemukan support, harga akan bergerak naik dan menciptakan sebuah resistance. Tahapan selanjutnya adalah akan terjadi aksi jual kembali yang membuat harga kembali mencoba level support yang diciptakan sebelumnya. Dua percobaan support ini membentuk dua bottom. Dan harga tidak berhasil melewati support sebelumnya sehingga bergerak naik kembali. Pola ini akan terkonfirmasi jika harga berhasil melewati resistance yang sebelumnya diciptakan.
Dan juga diingat bahwa volume menjadi indikator penting setelah level resistance berhasil dilewati untuk melihat apakah harga akan benatr-benar berbalik arah dan membentuk tren naik baru.
Tunggu Konfirmasi, Jangan Antisipasi
Dalam gambaran pola ini terlihat mudah, namun untuk bisa mengeksekusinya secara real time bukan sesuatu yang mudah. Walaupun pola ini bisa tampil setiap hari, kesuksesan dalam mengidentifikasi dan memanfaatkannya adalah sesuatu yang berlainan.
Ada dua pendekatan dalam permasalahan ini dan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pendek kata, trader bisa mengantisipasi formasi ini atau menunggu konfirmasi dan bereaksi terhadap hal itu. Pendekatan mana yang anda pilih tergantung bagaimana gaya trading anda.
Jika anda mengantisipasi terbentuknya pola, maka anda memiliki entry point yang baik jika pola double top atau bottom ini terbentuk dan memiliki potensi keuntungan yang cukup besar. Tetapi perlu diingat bahwa pola belum terkonfirmasi sebagai double top atau bottom dan pola bisa berubah bentuk dan tidak valid, sehingga anda akan dihadapkan oleh resiko yang lebi besar.
Sedangkan jika anda menunggu konfirmasi terjadinya pola, anda mungkin akan memiliki entry point yang kurang menarik dan potensi keuntungan menjadi lebih kecil namun besaran resiko menjadi lebih terukur.
Dalam hal ini, banyak pihak yang akan tetap menyarankan agar seorang trader, khususnya pemula, untuk menunggu adanya konfirmasi pembentukan pola double tops dan double bottom dan sebisa mungkin untuk tidak mengantisipasi pola tersebut agar terjadi keseimbangan pada peluang keuntungan dan kerugian.
Target Harga dan Penyesuiannya
Menjadi cukup penting untuk bisa menentukan target pergerakan harga setelah formasi double top dan bottom ini terkonfirmasi. Untuk pola ini, target awal pergerakan harga bisa diukur dengan mengambil patokan dari kisaran harga yang terbentuk antara support dan resistance yang ada dalam formasi ini.
Sebagai gambaran, misalkan dalam pola double tops harga tertinggi yang tercipta adalah 1,000 dan kemudian berbalik arah ke 900 dalam pembentukan supportnya. Dengan asumsi bahwa proses selanjutnya akan terkonfirmasi dan harga akan melewati level support di 900, target awal penurunan harga bisa ditentukan menjadi 800 (900-100).
Seringkali dalam pembentukan sebuah pola grafik atau analisa teknikal lainnya, kita ditampilkan dengan settingan grafik yang ideal. Tetapi dalam realitasnya pola tersebut tidak selalu terlihat sempurna. Dalam double top dan double bottom satu hal yang perlu diingat adalah bahwa harga tidak harus selalu menyentuh angka yang sama dari resistance atau support yang tercipta sebelumnya.
Permasalahan lain yang sering muncul dari pembentukan pola ini adalah ketika top atau bottom yang tercipta dalam proses pengetesan support atau resistance berhasil melewati level tertinggi atau terendah pertama yang terjadi. Jika hal ini terjadi, bisa memberikan sinyal bahwa tren sebelumnya akan terus berlajut. Namun, jangan terlalu cepat meninggalkan pola ini karena pola ini masih bisa terkonfirmasi.
Jika memang hal ini terjadi, indikator volume menjadi tolok ukur selanjutnya. Jika penembusan top atau bottom pertama diikuti oleh volume yang besar, hal ini mengindikasikan adanya penerusan tren sebelumnya. Dan jika terjadi dengan volume yang rendah, mungkin saja hal itu menjadi percobaan terakhir sebelum akhirnya berbalik arah.
Penutup
Pola ini dikenal sebagai pola reversal (pembalikan arah) dan merupakan salah satu yang paling sering ditemukan dalam formasi pergerakan harga. Teori dasarnya sederhana akan tetapi aplikasinya membutuhkan kemampuan tersendiri. Untuk bisa memanfaatkan pola ini, seorang trader disarankan untuk menunggu konfirmasi walaupun bisa dilakukan dengan antisipasi.