
Kilas Balik 2022, Sudahkah Anda Memiliki Instrumen Investasi yang Tepat?
Tidak terasa telah berada di penghujung tahun, setelah 2 tahun lamanya melewati masa pandemi yang memukul perekonomian. Di tahun 2022 ini banyak sektor perekonomian telah mulai bangkit, sektor kesehatan telah mulai pulih, kegiatan masyarakat mulai kembali seperti sedia kala.
Setelah perekonomian mulai pulih, banyak masyarakat yang mulai kembali ke rutinitas bisnisnya, mulai dari pengusaha hingga pekerja. Banyak hal yang dapat dipelajari setelah 2 tahun pandemi ini, mulai dari pentingnya dana darurat, investasi fisik, investasi non fisik, hingga banyak yang memulai trading.
Selama pandemi, investor aset non fisik meningkat signifikan hingga 300% yang menandakan bahwa minat investasi dan trading masyarakat meningkat pesat. Bahkan peningkatan tersebut didominasi oleh generasi milenial dan Z.
Terdapat banyak pilihan instrumen untuk investasi maupun trading mulai dari pasar modal (saham, reksadana, obligasi), pasar berjangka (forex, gold, dan indeks), serta pasar crypto. Anda dapat memilih instrumen mulai dari resiko tinggi hingga resiko rendah, semua tergantung kebutuhan Anda.
Pasar modal memiliki beberapa jenis resiko mulai dari yang tinggi, menengah, hingga rendah sesuai dengan jenis instrumen yang Anda pilih, yaitu mulai dari saham, reksadana, dan obligasi. Keunggulan pasar modal yaitu aset mudah diawasi oleh investor khususnya pada saham seperti Gojek (GOTO), serta investor dapat menilai berdasarkan citra dan kinerja perusahaan. Pasar modal juga memiliki kelemahan, yaitu pergerakan harga khususnya pasar saham dibatasi oleh BEI, untuk batas pergerakan atas disebut Auto Rejection Atas (ARA) sedangkan untuk batas pergerakan harga disebut Auto Rejection Bawah (ARB). Selain itu jam bursa juga diatur dimulai pada pukul 9.00 WIB hingga 15.30 WIB serta pada hari libur nasional dan akhir pekan bursa saham libur.
Pada pasar crypto memiliki resiko yang sangat tinggi tetapi juga keuntungan yang tinggi. Misalnya saja Bitcoin yang semula pada harga Rp 112.649.499,90 (3 Maret 2020) per 1 Bitcoin meningkat tajam menyentuh harga tertinggi (all time high) pada harga Rp 913.913.280,00 (12 November 2021). Namun kini harga Bitcoin terjun bebas pada rentang harga Rp 260.109.765,50 (29 Desember 2022). Keunggulan pasar crypto selain pergerakan harga yang tidak dibatasi, jam bursa selama 24 jam dalam seminggu.
Pada pasar berjangka, termasuk yang memiliki resiko tinggi namun sejalan dengan keuntungan yang tinggi juga. Harga yang sangat likuid membuat banyak masyarakat memilih instrumen pasar berjangka. Pada pasar berjangka terdapat beberapa instrumen seperti perdagangan mata uang asing (forex), emas, hingga indeks luar negri (Dow Jones dan Hang Seng). Keunggulan pasar berjangka dibandingkan pasar modal yaitu tidak tergantung pada perekonomian tanah air, Anda dapat memilih berbagai aset dari berbagai negara yang diingingkan.
Pada pasar berjangka juga Anda dapat melipat gandakan deposito Anda hingga 200 kali lipat, namun Anda tetap harus bijak menggunakannya karena resiko trading bergantung pada keputusan Anda. Selain itu, analisa cukup mudah untuk dilakukan mulai dari analisa fundamental berdasarkan infromasi pasar hingga analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga.
PT Mahadana Asta Berjangka telah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI, BBJ, hingga KBI sehingga telah memenuhi seluruh regulasi yang ada. Selain itu, Anda juga dapat menyesuaikan jumlah deposito Anda berdasarkan pola trading Anda mulai dari Rp 5.000.000 untuk akun mini hingga Rp 100.000.000 untuk akun premium.
Anda juga dapat melakukan transaksi di mana saja menggunakan perangkat gawai Anda mulai dari Android hingga PC. Anda pun dapat mendapatkan informasi pasar hingga edukasi melalui mahadananews.com dan mahadanalearning.com.