
Manajemen Aset dan Liabilitas
Manajemen aset dan liabilitas adalah proses mengelola penggunaan aset dan arus kas untuk mengurangi risiko kerugian perusahaan karena tidak membayar liabilitas tepat waktu. Aset dan liabilitas yang dikelola dengan baik meningkatkan keuntungan bisnis. Proses manajemen aset/kewajiban biasanya diterapkan pada portofolio pinjaman bank dan program pensiun. Ini juga melibatkan nilai ekonomi ekuitas.
Konsep manajemen aset/kewajiban yang dikutip dari Investopedia, berfokus pada waktu arus kas karena manajer perusahaan harus merencanakan pembayaran kewajiban. Proses tersebut harus memastikan bahwa aset tersedia untuk membayar hutang saat jatuh tempo dan bahwa aset atau pendapatan dapat dikonversi menjadi uang tunai. Proses manajemen aset/kewajiban berlaku untuk berbagai kategori aset di neraca.
Memfaktorkan dalam Program Manfaat Pensiun
Program pensiun manfaat pasti memberikan manfaat pensiun tetap yang telah ditetapkan sebelumnya bagi karyawan pada saat pensiun, dan pemberi kerja menanggung risiko bahwa aset yang diinvestasikan dalam program pensiun mungkin tidak cukup untuk membayar semua manfaat. Perusahaan harus meramalkan jumlah dolar aset yang tersedia untuk membayar manfaat yang dibutuhkan oleh program imbalan pasti.
Asumsikan, misalnya, sekelompok karyawan harus menerima total $1,5 juta dalam pembayaran pensiun mulai 10 tahun. Perusahaan harus memperkirakan tingkat pengembalian atas dolar yang diinvestasikan dalam program pensiun dan menentukan berapa banyak perusahaan harus berkontribusi setiap tahun sebelum pembayaran pertama dimulai dalam 10 tahun.
Contoh Risiko Suku Bunga
Manajemen aset/kewajiban juga digunakan dalam perbankan. Sebuah bank harus membayar bunga deposito dan juga membebankan tingkat bunga pinjaman. Untuk mengelola kedua variabel ini, para bankir melacak margin bunga bersih atau selisih antara bunga yang dibayarkan atas deposito dan bunga yang diperoleh dari pinjaman.
Asumsikan, misalnya, bahwa bank memperoleh tingkat bunga rata-rata 6% untuk pinjaman tiga tahun dan membayar tingkat 4% untuk sertifikat deposito tiga tahun. Marjin suku bunga yang dihasilkan bank adalah 6% – 4% = 2%. Karena bank tunduk pada risiko suku bunga, atau risiko kenaikan suku bunga, klien meminta suku bunga yang lebih tinggi pada simpanan mereka untuk menyimpan aset di bank.
Rasio Cakupan Aset
Rasio penting yang digunakan dalam mengelola aset dan liabilitas adalah rasio cakupan aset yang menghitung nilai aset yang tersedia untuk membayar hutang perusahaan. Rasio dihitung sebagai berikut:
Aset berwujud, seperti peralatan dan mesin, dinyatakan sebesar nilai bukunya, yaitu biaya perolehan aset dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tidak berwujud, seperti paten, dikurangkan dari formula karena aset ini lebih sulit untuk dinilai dan dijual. Hutang yang harus dibayar dalam waktu kurang dari 12 bulan dianggap sebagai hutang jangka pendek, dan kewajiban tersebut juga dikurangkan dari rumus.
Rasio cakupan menghitung aset yang tersedia untuk membayar kewajiban utang, meskipun nilai likuidasi beberapa aset, seperti real estat, mungkin sulit dihitung. Tidak ada aturan praktis mengenai apa yang merupakan rasio baik atau buruk karena perhitungan berbeda-beda di setiap industri.